Jumat, 06 Februari 2015

PORIFERA



PORIFERA



A.      Pengertian Filum Porifera
Filum Porifera atau dikenal juga dengan nama sapaan merupakan hewan bersel banyak (metacua) paling sederhana. Biasanya juga disebut hewan yang berpori. (Suwignyo, 1997).
B.       Morfologi Tubuh
Porifera atau sponge memiliki bentuk tubuh yang sangat beragam, mulai dari bentuk tabung, gumpalan, vas, menjalar, dan sebagainya. Sebagian besar menempel pada substrat, namun ada juga yang berdiri ditopang oleh semacam  stalk (batang semu). Ukuran diameter tubuh bervariasi antara beberapa millimeter hingga 2 meter. Sementara warna sponge juga beraneka ragam seperti ungu, biru, kuning, merah terang, orange atau putih. Secara umum, tubuh sponge terdiri atas dinding tubuh, ostia (tempat masuknya air), atrium (rongga tubuh) dan oskulum  (tempat keluarnya air). Adapun beberapa tambahan bagian tergantung pada jenisnya. Perbedaan morfologi sponge dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti arus kuat dan perbedaan substrat (Suwarni, 2008).
Sponge merupakan hewan multisel, dimana setiap selnya bergerak dan berpotensi untuk berubah dan menjadi tipe sel yang lain, dan ini merupakan ciri khas dari sponge. Tubuh sponge merupakan jaringan yang saling berhubungan (mesohyl)  smengantarai lapisan outer pinacoderm dan  inner choanoderm.  Choanoderm disusun oleh sel-sel kerah berflagella atau disebut choanocyte. Mesohyl meliputi beberapa tipe sel dan unsur sketal berupa fiber protein dan spikula mineral.
C.      Anatomi Porifera
  Struktur tubuh sponge ditunjang oleh skeleton keras yang terdiri atas berbagai jenis spikula. Spikula adalah unsur keras seperti jarum, umumnya tersusun dari kalsium karbonat, atau silika dan kolagen. Baik spikula maupun sel-sel sponge semuanya terdapat di dalam matriks jelly berprotein. Tidak semua sponge mempunyai skeleton, dan pada jenis ini skeleton tersusun dari jelly colloidal yang sederhana (Suwignyo, 1997).
  Skeleton disekresi oleh sel-sel sclerocyte dan spongocyte. Tiap spikula disekresi secara interselular di sekitar fiber sponging. Unsur sketal inilah yang merupakan satu-satunya bagian dari sponge yang dapat diawetkan, sehingga menjadi petunjuk penting dalam penamaan secara morfologi dan taksonomi (Suwarni, 2008).
D.      Klasifikasi Porifera
Teridri atas tiga kelas, yaitu :
1.    Calcarea
2.    Hexatinellida
3.    Demospongiae
E.       Peranan Porifera
  Beberapa jenis sepon air laut seperti sepon jari berwarna orange  axinella conabina diperdagangkan untuk menghias aquarium air laut, adakalanya di di ekspor ke Singapura dan Eropa. Jenis sepon dari Famili Clionidae mampu mengebor dan menembus batu karang dan cangkang moluska, sehingga membantu pelapukan pecahan batu karang dan cangkang moluska yang berserakan di tepi pantai. Selain itu porefera yang dijadikan obat kontrasepsi (KB), sebagai campuran bahan industri (kosmetik), mempunyai nilai estetika yang tinggi. Manfaat bagi sumber daya perairan adalah dimanfaatkan sebagai tempat perlindungan dan sebagai makanan bagi hewan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar